33 Ribu Penduduk Badung Ditargetkan Jadi Pengusaha agar Bisa Seperti Singapura

 25 Maret 2022   

Tribun-bali.com - Penyerahan pataka dari HIPMI Bali ke HIPMI Badung serangkaian pelantikan Badan Pengurus Cabang (BPC) HIPMI Kabupaten Badung masa bakti 2021-2024, di Balai Budaya Giri Nata Mandala, Puspem Badung, Jumat 25 Maret 2022.

TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia ( HIPMI) Bali, Agus Pande Widura menargetkan 33.000 penduduk di Badung menjadi pengusaha untuk meningkatkan perekonomian daerah.

Dengan jumlah tersebut, maka Badung bisa menjadi daerah maju seperti Negara Singapura.

Hal itu disampaikan Agus saat menghadiri pelantikan Badan Pengurus Cabang (BPC) HIPMI Kabupaten Badung masa bakti 2021-2024, di Balai Budaya Giri Nata Mandala, Puspem Badung, Jumat 25 Maret 2022.

“Saya berharap bisa menyebarkan virus-virus entrepreneur lebih banyak lagi. Di Badung ada 560.000 jiwa. Mudah-mudahan target 33 Ribu jiwa bisa jadi pengusaha, sudah sama seperti Singapura,” kata dia

Namun, seperti diketahui saat ini Badung mengalami permasalahan luar biasa karena pandemi, dimana perekonomiannya yang hampir 70 persen ditopang dari sektor pariwisata menjadi terdampak.

Di tingkat nasional berdasarkan data, lanjut Agus, dari sekitar seperempat miliar penduduk Indonesia, baru 2-3 persen saja yang berprofesi sebagai pengusaha.

Diantara jumlah yang masih sangat sedikit itu, banyak kader HIPMI yang duduk di pemerintahan berada di Istana.

“Jadi tidak harus ketua umum ( HIPMI) baru bisa jadi menteri,” ujarnya.

Ketua HIPMI Badung, Made Agus Hermanta mengatakan HIPMI didirikan untuk ikut membangun negeri.

HIPMI merupakan organisasi kaderisasi dimana pengurus diberikan kesempatan menjalankan tugas selama 3 tahun. Dan setelah itu akan didemisioner

“Tujuannya menciptakan kader-kader yang luar biasa untuk membangun negeri,” katanya.

Di tingkat nasional kader HIPMI bahkan menjadi Presiden dan 4 orang menteri duduk di Kabinet Indonesia Maju.

“Di Bali ada Rai Mantra, sumarjaya Linggih, Prof. Ramantha dan yang lainnya,” imbuhnya.

Lebih lanjut Made Agus menceritakan para pengusaha di Badung selama hampir 3 tahun mengalami kejadian luar biasa akibat badai pandemi Covid-19, dimana pengusahapengusaha itu mengalami kemunduran dan tidak sedikit yang mengalami kebangkrutan.

Bahkan, tahun 2020 perekonomian tumbuh minus 16 persen.

Perekonomian Badung 70 persen ditopang dari industri pariwisata, sehingga ‘pusat gempa’ pandemi di Bali ada di Kabupaten Badung.

Pada kesempatan itu, pihaknya mengapresiasi Pemkab Badung sangat berpihak kepada para pengusaha dengan memberikan berbagai bantuan dan stimulus sehingga dapat berkembang dan bertahan sampai bisa melewati pandemi ini.

Agus Hermanta berpesan kepada seluruh pengusaha di Badung harus cepat beradaptasi dan berinovasi dalam menghadapi pandemi Covid-19.

“Selama pandemi, kita berupaya melawan virus. Harusnya kita jangan melawan. Yang perlu dilakukan adalah sebuah tindakan, yang disebut adaptasi dan inovasi sehingga kita dapat melewati pandemi ini dengan baik,” pesannya.

Menurutnya, sudah banyak pengusaha yang beradaptasi, contohnya pengusaha restoran yang awalnya menyasar bule selama pandemi tutup karena Wisatawan Mancanegara (Wisman) tak ada yang datang, kini berubah menjadi angkringan.

Tapi dengan langkah itu membuat si pengusaha bertahan hidup. Sebagai pengusaha yang bergerak di sektor pariwisata harus cepat beradaptasi dan berinovasi.

Dikatakannya di negara maju, kalau pengusahanya diatas 10 persen, maka negara itu bisa maju. Tapi di Indonesia pengusahanya dibawah 5 persen.

Maka tugas HIPMI menyebarkan virus-virus entrepreneur ke seluruh pelosok negeri untuk meningkatkan perekonomian.

Bupati Badung, Nyoman Giri Prasta yang hadir dalam acara mengapresiasi generasi milenial di Gumi Keris yang tergabung dalam organisasi HIPMI.

Karena Presiden Jokowi sering mengucapkan start up. Sementara start up itu artinya bagaimana harus mampu membuka peluang kerja.

Masalahnya adalah antara pencari kerja dengan lapangan kerja setiap waktu terjadi ketimpangan.Yang mencari pekerjaan banyak, sedangkan peluang kerja sedikit.

“Maka dari itu, melalui HIPMI mari kita membuka peluang kerja,” kata Giri Prasta.

Untuk mendukung HIPMI, Pemkab Badung dan seluruh OPD mencanangkan penggunaan produk lokal.

Selain itu, Badung juga menerapkan smart city untuk mengantisipasi pergeseran pasar.

“Hari ini tidak ada yang besar mengalahkan yang kecil. Yang ada hanya yang lambat dikalahkan yang cepat,” ujarnya.

Maka dari itu, terkait infrastruktur, sejak 2017 telah dilakukan pemasangan fiber optic di wilayah Kabupaten Badung.

Dari ujung selatan Pecatu sampai Belok Sidan di utara sepanjang 157 kilometer.

Semua tempat umum, balai banjar, diberikan WiFi gratis. Bahkan, kata dia, kalau tidak ada pandemi Covid-19 semua KK di Badung dapat WiFi gratis.

“Ini adalah fasilitas yang harus kami berikan kepada masyarakat Kabupaten Badung, sehingga di Badung muncul Banjar Creative Space mini expo. Tujuan kami agar betul-betul diayomi oleh HIPMI,” ujarnya.

Ketua Panitia Acara, Ketut Bijaya Negara, mengatakan sebelum pelantikan, sudah dilaksanakan Musyawarah Cabang (Muscab) HIPMI Badung pada 11 Desember 2021.

Dalam Muscab tersebut dilaksanakan pergantian dari mantan Ketua Umum Gede Putra dan digantikan oleh Ketum terpilih Agus Hermanta.

Selanjutnya dilaksanakan Diklatcab untuk memantapkan pengetahuan keorganisasian HIPMI kepada seluruh pengurus baru, sehingga semakin mantap mengembangkan organisasi HIPMI Badung.

Tema yang diambil ‘Nangiang Kertaning Bhumi’ yang memiliki arti membangkitkan kesejahteraan dan kemakmuran, yang bertujuan membangkitkan semangat sebagai pengusaha di Badung yang betul-betul terpuruk akibat dampak pandemi Covid-19 yang sudah terjadi hampir 3 tahun.

Terpilih sebagai Ketua HIPMI Badung Made Agus Hermanta dan Sekretaris Umum Betut Bijaya Negara. Acara terebut dihadiri oleh Bupati Badung Nyoman Giri Prasta dan Forkompimda se-Kabupaten Badung. (*)

TAGS :